A.
LATAR
BELAKANG
Kedatangan
Jepang ke Indonesia didorong oleh adanya perang Pasifik yang terjadi dari tahun
1941 sampai 1945. Pada waktu itu Jepang ingin menguasai wilayah Asia tenggara
yang kaya akan bahan makanan, bahan industri, dan sebagainya. Salah satu negara
Asia Tenggara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah adalah Indonesia,
sehingga Jepang mengambil alih Indonesia dari Belanda. Setelah pecahnya perang
di Laut Pasifik, lama-kelamaan,posisi Belanda di Indonesia mulai tergeser
kemudian menyerah tanpa syarat pada Jepang pada tanggal 9 Maret 1942.
Masa
pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun merupakan salah satu periode yang
paling menentukan dalam sejarah Indonesia. Sebelum serbuan Jepang, tidak ada
satu pun tantangan yang serius terhadap kekuasaan Belanda di Indonesia. Pada
waktu Jepang menyerah, telah berlangsung begitu banyak perubahan luar biasa
yang memungkinkan terjadinya Revolusi Indonesia. Jepang memberikan sumbangan
lapangan pada perkembangan-perkembangan tersebut. Terutama di Jawa, dan sampai tingkatan yang
lebih kecil di Sumatera, mereka mengindoktrinasi, melatih, dan mempersenjatai
banyak generasi muda serta memberi kesempatan kepada para pemimpin yang lebih
tua untuk menjalin hubungan dengan rakyat.
Di
seluruh Nusantara, mereka mempolitisasi bangsa Indonesia sampai pada tingkat
desa dengan sengaja dan dengan menghadapkan Indonesia pada rezim kolonial
dengan bersifat sangat menindas dan merusak dalam sejarahnya itu. Dengan
demikian, desa-desa secara keras diguncang dari kelesuan dan isolasi politik
yang terjadi pada akhir periode Belanda. Akhirnya, suatu yang paling menunjang
ialah kekalahan Jepang dalam perang, karena andaikan tujuan mereka membentuk
suatu “Kawasan Asia Timur Raya” tercapai, maka hanya ada sedikit harapan bagi
kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya.
Penulis
memilih judul “Pengaruh Pendudukan Jepang bagi Bangsa Indonesia” karena dirasa
pembahasan materi perlu, sebab sebenarnya penjajahan yang dilakukan oleh Jepang
sangatlah berpengaruh bagi kemerdekaan Indonesia dan bagi kehidupan rakyat
indonesia hingga sekarang. Banyaknya pengaruh Jepang terhadap bangsa Indonesia
tidaklah dapat dipungkiri. Diharapkan dengan pengetahuan mengenai hal tersebut,
dapat menambah wawasan sehingga sejarah yang sebenarnya dapat dimengerti tidak
hanya sebatas samar-samar.
B.
RUMUSAN
MASALAH
a. Apakah
penyebab bangsa Jepang datang ke Indonesia?
b. Bagaimanakah
kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia?
c. Bagaimanakah
pengaruh kedatangan atau penjajahan bangsa Jepang terhadap Indonesia?
C.
TUJUAN
a. Untuk
mengetahui bangsa Jepang datang ke Indonesia.
b. Untuk
mengetahui kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia.
c. Untuk
mengetahui pengaruh kedatangan atau penjajahan bangsa Jepang terhadap
Indonesia.
D.
METODE
PENELITIAN
Dalam
penulisan makalah ini penulis mebuatnya berdasarkan metode penulisan sejarah. Terdapat
tahapan-tahapan dalam penulisannya mengacu pada tahap-tahap penelitian yang
telah dikemukakan oleh Kuntowidjojo,yang terdiri dari lima tahapan. Tahap
pertama, penentuan topik,dengan acuan 5W+1H,penulis dapat membuat suatu
kerangka yang baik dalam pembuatan susunan kerangka makalah penelitian. Tahap kedua,
heuristic yaitu proses pengumpulan
data dari sumber tertulis seperti dokumen-dokumen atau arsip-arsip, maupun dari
sumber lisan seperti wawancara. Dan dalam kesempatan kali ini, karena
terbatasnya waktu dan juga tidak adanya narasumber yang masih hidup, maka
wawancara tidak dilakukan. Setelah data terkumpul, lalu masuk ke tahap ketiga,
yaitu proses kritik sumber untuk mengetahui validitas dan relevansi data-data
tersebut dengan permasalahan yang hendak ditulis. Selesai melakukan kritik
sumber, kemudian melangkah ke tahap keempat, yaitu proses pemberian makna
terhadap data-data yang telah teruji validitas serta relevansinya itu. Proses
ini sering pula disebut sebagai proses interpretasi atau eksplanasi. Dan tahap
terakhir adalah merangkaikan data-data yang telah teruji ini menjadi suatu
kisah atau cerita yang dapat dipertanggung jawabkan. Proses ini sering disebut
sebagai historiografi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Jepang Terhadap
Negara-Negara Asia
Seperti yang telah kita ketahui
sebelumnya, bahwa peran Jepang terhadap kemerdekaan serta kehidupan bangsa Asia
Tenggara sangatlah penting. Banyak hal yang telah Jepang lakukan pada berbagai
aspek kehidupan yang sangat mempengaruhi kehidupan warga Asia Tenggara pada
umumnya dan Indonesia khususnya, entah
itu berpengaruh positif maupun negatif, antara lain :
Dalam bidang politik
Modernisasi
Jepang merupakan salah satu perubahan besar yang terjadi di Jepang dan satu
negara berpengaruh dalam dunia, terutama di Asia yaitu perubahan dalam bidang
politik, militer, dan ekonomi.
Kemenangan
jepang terhadap Rusia menimbulkan kesadaran politik bangsa Asia serta
membangkitkan bangsa Asia untuk menentang imperialisme barat. Dimana-mana
terjadi gerakan nasional yang bertujuan memperolah kembali kemerdekaannya.
Misalnya, di Indonesia Budi Utomo lahir (1908), dan di Vietnam lahir Vietnam
Restorations League (1907), sedangkan negara-negara yang telah terlebih dahulu timbul
pergerakan di antaranya India dan Philipina. Gerakan-gerakan negara asia
tersebut semakin meningkatkan aktivitasnya, sebab negeri Matahari itu telah
memberikan sinar terang kepada Asia yang masih dalam kegelapan.
Negeri
jepang semakin berusaha mengusai dunia. Menurut agama Shinto, Jepang merasa
mendapat tugas suci untuk memimpin bangsa-bangsa lain, sebagai saudara tua yang
memimpin saudara mudanya. Proses Niponisasi dilakukan oleh Jepang untuk
menggantikan kedudukan imperialisme Barat di Asia.
Dalam bidang militer
Tentara
jepang dikenal dengan sebutan pasukan Kate
(karena orang Jepang pendek-pendek) yang memiliki semangat Bushido tinggi
dan ditunjang dengan persenjataan modern. Ekspansi Jepang yang selalu berhasil
menyadarkan bangsa Barat terhadap bahaya dari Utara.
Suatu persekutuan antara Jepang
dengan Inggris (Anglo-Japanese Alliance) merupakan persiapan Jepang dalam
menghadapi Rusia. Setelah habis masa persekutuan itu, Amerika Serikat sebagai
negara Barat dan Pasifik memprakarsai Kongres Washington (1921-1922). Dalam
pertemuan itu, diperoleh persetujuan antara Amerika Serikat, Prancis, dan
Jepang (Four Power Threty) yang
menetapkan masing-masing negara akan menghormati wilayah negara lain di
lingkungan Pasifik dan diadakan pembatasan kekuatan laut.
Akibat Perang Pasifik yang dimulai
oleh Jepang, negara-negara Barat yang mempunyai daerah jajahan di Asia
mengadakan komando gabungan (ABDA Command), tetapi tidak mampu menghalangi
ekspansi Jepang di Asia tenggara
Dalam bidang ekonomi
Jepang
berusaha untuk merebut pasaran hasil industri dengan melaksanakan politik dumping. Walaupun Asia Tenggara
merupakan sasaran yang baik karena penduduknya banyak, tetapi daya belinya
rendah. Tetapi bagaimanapun, barang-barang buatan Jepang memperoleh tempat
pasaran yang luas, walaupun negara-negara Barat sebagai pengusaha telah membatasinya.
Jepang
ingin menggembar-gemborkan adanya lingkungan Persemakmuran Bersama Asia Timur
Raya yang merupakan semacam Commond
Wealth of Nations dari Inggris. Negara-negara Asia kaya penghasil industri
akan bekerja sama dengan Jepang sebagai
negara yang maju industrinya sehingga akan terjadi kerja sama yang serasi untuk
meningkatkan kemakmuran bersama.
Dengan adanya perang Pasifik
(1941-1945), Jepang ingin menguasai wilayah Asia Tenggara yang kaya akan bahan
makanan, bahan industri, dan sebagainya. Wilayah itu dijadikan wilayah supply (home front) untuk mensukseskan perang Asia Timur Raya yang
dikobarkan itu.
B. Pengaruh Jepang Terhadap
Indonesia
Sedangkan
pengaruh Jepang terhadap Indonesia sangatlah terlihat, sebagai negara
fasis-militer di Asia, Jepang sangat kuat. Kekuatan ini berpengaruh besar pada
sebagian pergerakan nasional di berbagai bangsa di Asia, termasuk di Indonesia.
Dengan pecahnya Perang Dunia II, Jepang terjun dalam kancah peperangan itu. Di
samping itu, terdapat berbagai ramalan dari para pemimpin bangsa Indonesia yang
mengatakan bahwa suatu saat akan terjadi perang di Teluk Teduh. Hal ini
didasarkan pada suatu analisis politik, sedangkan sikap pergerakan politik
Indonesia dengan tegas menolak bahwa fasisme sedang mengancam dari Utara. Sikap
ini dinyatakan dengan jelas oleh Gabungan Politik Indonesia (GAPI).
Sementara itu, di Pulau Jawa muncul
ramalan Joyoboyo yang menyatakan bahwa pada suatu saat Pulau Jawa akan dijajah
oleh bangsa kulit kuning, tetapi umur penjajahannya hanya seumur jagung dan
setelah penjajahan ini lenyap maka Indonesia akan merdeka. Ramalan yang sudah
dipercaya oleh rakyat tidak disia-siakan oleh Jepang dan dimanfaatkan
sebaik-baiknya, sehingga kedatangan Jepang ke Indonesia dianggap sebagai hal
yang wajar. Pada tanggal 8 Desember 1941, pecahlah perang di laut Pasifik.
Jepang terlibat di dalamnya sehingga secara tidak langsung Asia mendapat warna
baru. Melihat keadaan yang semakin gawat di Asia, maka penjajah Belanda harus
dapat menentukan sikap dalam menghadapi bahaya kuning dari Jepang. Sikap
tersebut dipertegas oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda yaitu Jhr. Mr. A.W.L.
Tjarda van Starkenborgh Stachouwer dengan mengemukakan perang melawan Jepang.
Hindia Belanda termasuk di dalam front ABCD ( Amerika Serikat, Britania, Cina,
Dutch/Belanda ) dengan Jenderal Wavel (Inggris) sebagai Panglima tertinggi yang
berkedudukan di Bandung.
Begitu kuatnya serangan musuh
sehingga Hindia Belanda yang merupakan benteng kebanggaan Inggris di Asia
Tenggara jatuh ke tangan Jepang. Peperangan yang dilakukan oleh Jepang di Asia
Tenggara dan di Lautan Pasifik diberi nama Perang Asia Timur Raya. Namun,
perang itu sudah mencerminkan cita-cita militerisme Jepang di dalam usahanya
untuk menjajah suatu wilayah yang luas.
Dalam tempo sebulan, Jepang telah
dapat menguasai Asia Tenggara seperti Indo Cina, Muangthai, Birma (Myanmar),
Malaysia, Philipina, dan Indonesia. Jatuhnya Singapura pada tanggal 15 Pebruari
1941 ke tangan Jepang, yaitu dengan ditenggelamkannya kapal induk Inggris yang
bernama Prince of W- dan Refulse sangat
menggoncangkan pertahanan Sekutu di Asia. Begitu pula satu per satu komandan
Sekutu meninggalkan Indonesia sehingga gerak Belanda di Indonesia sebagai
kekuasaan Belanda jatuh ke tangan Jepang. Namun, sisa-sisa pasukan Sekutu di
bawah pimpinan Karel Doorman (Belanda) sempat mengadakan perlawanan dalam pertempuran
di Laut Jawa.
Pendudukan Jepang terhadap Indonesia,
lambat-laun menimbulkan reaksi penentangan dari bangsa Indonesia. Dengan
berdirinya berbagai gerakan yang menentang Jepang, walaupun gerakan tersebut
semula bentukan Jepang namun kemudian justru berubah menentang Jepang dan
menghendaki kemerdekaan. Seperti gerakan Putera, Peta, BPUPKI, serta gerakan
dari berbagai golongan lainnya.
C. Dampak Pendudukan Jepang di
Indonesia
Selain itu dampak pendudukan Jepang
terhadap Indonesia sangatlah besar dalam berbagai aspek kehidupan bangsa
Indonesia, antara lain :
Ø Aspek Kehidupan Politik
Sejak masuknya kekuasaan
Jepang di indonesia organisasi-organisasi politik tidak dapat berkembanglagi.
Bahkan pemerintah pendudukan Jepang menghapuskan segala bentuk kegiatan organisasi-organisasi
baik yang bersifat politik maupun bersifat sosial, ekonomi, dan Agama.
Organisasi-organisasi yang berkembang pada masa itu dihapuskan dan diganti
dengan organisasi buatan Jepang walaupun masih ada beberapa organisasi politik
yang harus berjuang menentang kekuasaan Jepang.
Ø Aspek Kehidupan Ekonomi
Pendudukan
bangsa Jepang atas wilayah Indonesia sebagai negara Imperalis, tidak jauh
berbeda dengan negara-negara imperalisme lainnya. Kedatangan bangsa Jepang ke
Indonesia berlatar belakang masalah ekonomi, yaitu mencari daerah-daerah
sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan
industrinya. Sehingga aktivitas perekonomian bangsa Indonesia pada jaman Jepang
sepenuhnya dipegang oleh pemerintah pendudukan Jepang.
Ø Aspek Kehidupan Pendidikan
Pada masa pendudukan Jepang
di Indonesia, kehidupan pendidikan berkembang pesat dibandingkan dengan masa
pendudukan Hindia Belanda. Pemerintah pendudukan Jepang memberikan kesempatan
kepada bangsa Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada sekolah-sekolah yang
dibangun oleh pemerintah. Disamping itu, bahasa Indonesia digunakan sebagai
bahasa perantara pada sekolah-sekolah serta penggunaan nama-nama
dibahasaindonesiakan. Namun tujuan Jepang mengembangkan pendidikan yang luas
pada bangsa Indonesia adalah untuk menarik simpati dan mendapat bantuan dari
rakyat Indonesia dalam menghadapi lawan-lawannya dalam perang Pasifik.
Ø
Aspek
Kehidupan Kebudayaan
Jepang
sebagai negara fasis selalu berusaha untuk dapat menanamkan kebudayaannya.
Salah satu cara Jepang adalah kebiasaan menghormat kearah matahari terbit. Hal
ini berarti bahwa cara menghormat seperti itu merupakan salah satu tradisi
Jepang untuk menghormati kaisarnya yang dianggap keturunan Dewa Matahari.
Ø Mobilitas Sosial
Selama
masa pendudukan Jepang kehidupan sosial masyarakat sangat memprihatinkan.
Penderitaan rakyat semakin bertambah, karena segala kegiatan rakyat dicurahkan
untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-musuhnya.
Terlebih lagi rakyat dijadikan Romusha (kerja paksa). Sehingga banyak jatuh
korban akibat kelaparan dan penyakit.
Ø Birokrasi
Kekuasaan
Jepang atas wilayah Indonesia dipegang oleh kalangan militer (seperti telah
disebutkan diatas) yaitu dari angkatan darat (Rikugun)dan angkatan laut
(Kaigun). Daerah Jawa dan Madura dengan pusat Bata-
berada dibawah kekuasaan Rikugun. Sumatera dan Semenanjung Tan- Melayu dengan pusat Singapura juga di bawah
kekuasaan Rikugun dan Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Irian di
bawah kekuasaan Kaigun. Ketiga penguasa dari kalangan militer ini berada di
bawah kekuasaan pemerintah Panglima tertinggi balatentara Jepang yang
berkedudukan di Saigon (Vietnam).
Ø Militer
Kekuasaan
Jepang di Indonesia memiliki arti yang sangat penting, khusus dalam bidang
militer. Pendidikan dalam bidang militer yang diberikan Jepang kepada para
pemuda bangsa Indonesia yang tergabung dalam organisasi PETA, sebenarnya semula
bertujuan untuk membentuk pasukan-pasukan cadangan yang dapat membantu Jepang
dalam menghadapi musuhnya dalam perang Asia Timur Raya atau perang Pasifik.
Namun pada kenyataannya para pemuda yang tergabung dalam organisasi PETA inilah
menjadi inti penggerak perjuangan rakyat
Indonesia mencapai kemerdekaannya.
D. Akhir Penjajahan Jepang
Jepang
menyerah tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus pada sekutu, dengan demikian
menghadapkan para pemimpin Indonesia pada suatu masalah yang berat, karena
pihak sekutu tidak menaklukan kembali Indonesia, maka tejadilah suatu
kekosongan politik. Rencana kemerdekaan Indonesia yang dispinsori Jepang nampak
terhenti. Soekarno, Hatta dan generasi tua ragu-ragu tentang apa tang harus
dlakukan dan takut memancing konflik dengan pihak Jepang. Sedangkan generasi muda menginginkan suatu
pernyataan kemerdekaan secara dramatis
di luar kerangka yang disusun oleh pihak Jepang.
Hingga
terjadilah peristiwa Rengasdengklok, pada tanggal 16 Agustus 1945, yang
merupakan usaha pemaksaan terhadap Soekarno-Hatta supaya segara menyatakan
kemerdekaan di luar rencana pihak Jepang. Kemudian pernyataan kemerdekaan
dirancang di rumah Tadashi Maeda sepanjang malam. Hingga pada pagi harinya
tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan leh
Soerkarno, yang merupakan suatu pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia.
semoga membantu )
BalasHapus