Jumat, 04 April 2014

"PENGARUH PENDUDUKAN JEPANG TERHADAP BANGSA INDONESIA"

1


A.   LATAR BELAKANG
Kedatangan Jepang ke Indonesia didorong oleh adanya perang Pasifik yang terjadi dari tahun 1941 sampai 1945. Pada waktu itu Jepang ingin menguasai wilayah Asia tenggara yang kaya akan bahan makanan, bahan industri, dan sebagainya. Salah satu negara Asia Tenggara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah adalah Indonesia, sehingga Jepang mengambil alih Indonesia dari Belanda. Setelah pecahnya perang di Laut Pasifik, lama-kelamaan,posisi Belanda di Indonesia mulai tergeser kemudian menyerah tanpa syarat pada Jepang pada tanggal 9 Maret 1942.
Masa pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun merupakan salah satu periode yang paling menentukan dalam sejarah Indonesia. Sebelum serbuan Jepang, tidak ada satu pun tantangan yang serius terhadap kekuasaan Belanda di Indonesia. Pada waktu Jepang menyerah, telah berlangsung begitu banyak perubahan luar biasa yang memungkinkan terjadinya Revolusi Indonesia. Jepang memberikan sumbangan lapangan pada perkembangan-perkembangan tersebut.  Terutama di Jawa, dan sampai tingkatan yang lebih kecil di Sumatera, mereka mengindoktrinasi, melatih, dan mempersenjatai banyak generasi muda serta memberi kesempatan kepada para pemimpin yang lebih tua untuk menjalin hubungan dengan rakyat.
Di seluruh Nusantara, mereka mempolitisasi bangsa Indonesia sampai pada tingkat desa dengan sengaja dan dengan menghadapkan Indonesia pada rezim kolonial dengan bersifat sangat menindas dan merusak dalam sejarahnya itu. Dengan demikian, desa-desa secara keras diguncang dari kelesuan dan isolasi politik yang terjadi pada akhir periode Belanda. Akhirnya, suatu yang paling menunjang ialah kekalahan Jepang dalam perang, karena andaikan tujuan mereka membentuk suatu “Kawasan Asia Timur Raya” tercapai, maka hanya ada sedikit harapan bagi kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya.
Penulis memilih judul “Pengaruh Pendudukan Jepang bagi Bangsa Indonesia” karena dirasa pembahasan materi perlu, sebab sebenarnya penjajahan yang dilakukan oleh Jepang sangatlah berpengaruh bagi kemerdekaan Indonesia dan bagi kehidupan rakyat indonesia hingga sekarang. Banyaknya pengaruh Jepang terhadap bangsa Indonesia tidaklah dapat dipungkiri. Diharapkan dengan pengetahuan mengenai hal tersebut, dapat menambah wawasan sehingga sejarah yang sebenarnya dapat dimengerti tidak hanya sebatas samar-samar.

B.   RUMUSAN MASALAH
a.    Apakah penyebab bangsa Jepang datang ke Indonesia?
b.    Bagaimanakah kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia?
c.    Bagaimanakah pengaruh kedatangan atau penjajahan bangsa Jepang terhadap Indonesia?

C.   TUJUAN
a.    Untuk mengetahui bangsa Jepang datang ke Indonesia.
b.    Untuk mengetahui kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia.
c.    Untuk mengetahui pengaruh kedatangan atau penjajahan bangsa Jepang terhadap Indonesia.

D.   METODE PENELITIAN
Dalam penulisan makalah ini penulis mebuatnya berdasarkan metode penulisan sejarah. Terdapat tahapan-tahapan dalam penulisannya mengacu pada tahap-tahap penelitian yang telah dikemukakan oleh Kuntowidjojo,yang terdiri dari lima tahapan. Tahap pertama, penentuan topik,dengan acuan 5W+1H,penulis dapat membuat suatu kerangka yang baik dalam pembuatan susunan kerangka makalah penelitian. Tahap kedua, heuristic yaitu proses pengumpulan data dari sumber tertulis seperti dokumen-dokumen atau arsip-arsip, maupun dari sumber lisan seperti wawancara. Dan dalam kesempatan kali ini, karena terbatasnya waktu dan juga tidak adanya narasumber yang masih hidup, maka wawancara tidak dilakukan. Setelah data terkumpul, lalu masuk ke tahap ketiga, yaitu proses kritik sumber untuk mengetahui validitas dan relevansi data-data tersebut dengan permasalahan yang hendak ditulis. Selesai melakukan kritik sumber, kemudian melangkah ke tahap keempat, yaitu proses pemberian makna terhadap data-data yang telah teruji validitas serta relevansinya itu. Proses ini sering pula disebut sebagai proses interpretasi atau eksplanasi. Dan tahap terakhir adalah merangkaikan data-data yang telah teruji ini menjadi suatu kisah atau cerita yang dapat dipertanggung jawabkan. Proses ini sering disebut sebagai historiografi.



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengaruh Jepang Terhadap Negara-Negara Asia
            Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, bahwa peran Jepang terhadap kemerdekaan serta kehidupan bangsa Asia Tenggara sangatlah penting. Banyak hal yang telah Jepang lakukan pada berbagai aspek kehidupan yang sangat mempengaruhi kehidupan warga Asia Tenggara pada umumnya dan Indonesia khususnya,  entah itu berpengaruh positif maupun negatif, antara lain :
Dalam bidang politik
Modernisasi Jepang merupakan salah satu perubahan besar yang terjadi di Jepang dan satu negara berpengaruh dalam dunia, terutama di Asia yaitu perubahan dalam bidang politik, militer, dan ekonomi.
Kemenangan jepang terhadap Rusia menimbulkan kesadaran politik bangsa Asia serta membangkitkan bangsa Asia untuk menentang imperialisme barat. Dimana-mana terjadi gerakan nasional yang bertujuan memperolah kembali kemerdekaannya. Misalnya, di Indonesia Budi Utomo lahir (1908), dan di Vietnam lahir Vietnam Restorations League (1907), sedangkan negara-negara yang telah terlebih dahulu timbul pergerakan di antaranya India dan Philipina. Gerakan-gerakan negara asia tersebut semakin meningkatkan aktivitasnya, sebab negeri Matahari itu telah memberikan sinar terang kepada Asia yang masih dalam kegelapan.
Negeri jepang semakin berusaha mengusai dunia. Menurut agama Shinto, Jepang merasa mendapat tugas suci untuk memimpin bangsa-bangsa lain, sebagai saudara tua yang memimpin saudara mudanya. Proses Niponisasi dilakukan oleh Jepang untuk menggantikan kedudukan imperialisme Barat di Asia.
Dalam bidang militer
Tentara jepang dikenal dengan sebutan pasukan Kate (karena orang Jepang pendek-pendek) yang memiliki semangat Bushido tinggi dan ditunjang dengan persenjataan modern. Ekspansi Jepang yang selalu berhasil menyadarkan bangsa Barat terhadap bahaya dari Utara.
            Suatu persekutuan antara Jepang dengan Inggris (Anglo-Japanese Alliance) merupakan persiapan Jepang dalam menghadapi Rusia. Setelah habis masa persekutuan itu, Amerika Serikat sebagai negara Barat dan Pasifik memprakarsai Kongres Washington (1921-1922). Dalam pertemuan itu, diperoleh persetujuan antara Amerika Serikat, Prancis, dan Jepang (Four Power Threty) yang menetapkan masing-masing negara akan menghormati wilayah negara lain di lingkungan Pasifik dan diadakan pembatasan kekuatan laut.
            Akibat Perang Pasifik yang dimulai oleh Jepang, negara-negara Barat yang mempunyai daerah jajahan di Asia mengadakan komando gabungan (ABDA Command), tetapi tidak mampu menghalangi ekspansi Jepang di Asia tenggara
Dalam bidang ekonomi
Jepang berusaha untuk merebut pasaran hasil industri dengan melaksanakan politik dumping. Walaupun Asia Tenggara merupakan sasaran yang baik karena penduduknya banyak, tetapi daya belinya rendah. Tetapi bagaimanapun, barang-barang buatan Jepang memperoleh tempat pasaran yang luas, walaupun negara-negara Barat sebagai pengusaha telah membatasinya.
Jepang ingin menggembar-gemborkan adanya lingkungan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya yang merupakan semacam Commond Wealth of Nations dari Inggris. Negara-negara Asia kaya penghasil industri akan bekerja sama dengan Jepang  sebagai negara yang maju industrinya sehingga akan terjadi kerja sama yang serasi untuk meningkatkan kemakmuran bersama.
            Dengan adanya perang Pasifik (1941-1945), Jepang ingin menguasai wilayah Asia Tenggara yang kaya akan bahan makanan, bahan industri, dan sebagainya. Wilayah itu dijadikan wilayah supply (home front) untuk mensukseskan perang Asia Timur Raya yang dikobarkan itu.


B.  Pengaruh Jepang Terhadap Indonesia
Sedangkan pengaruh Jepang terhadap Indonesia sangatlah terlihat, sebagai negara fasis-militer di Asia, Jepang sangat kuat. Kekuatan ini berpengaruh besar pada sebagian pergerakan nasional di berbagai bangsa di Asia, termasuk di Indonesia. Dengan pecahnya Perang Dunia II, Jepang terjun dalam kancah peperangan itu. Di samping itu, terdapat berbagai ramalan dari para pemimpin bangsa Indonesia yang mengatakan bahwa suatu saat akan terjadi perang di Teluk Teduh. Hal ini didasarkan pada suatu analisis politik, sedangkan sikap pergerakan politik Indonesia dengan tegas menolak bahwa fasisme sedang mengancam dari Utara. Sikap ini dinyatakan dengan jelas oleh Gabungan Politik Indonesia (GAPI).
            Sementara itu, di Pulau Jawa muncul ramalan Joyoboyo yang menyatakan bahwa pada suatu saat Pulau Jawa akan dijajah oleh bangsa kulit kuning, tetapi umur penjajahannya hanya seumur jagung dan setelah penjajahan ini lenyap maka Indonesia akan merdeka. Ramalan yang sudah dipercaya oleh rakyat tidak disia-siakan oleh Jepang dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga kedatangan Jepang ke Indonesia dianggap sebagai hal yang wajar. Pada tanggal 8 Desember 1941, pecahlah perang di laut Pasifik. Jepang terlibat di dalamnya sehingga secara tidak langsung Asia mendapat warna baru. Melihat keadaan yang semakin gawat di Asia, maka penjajah Belanda harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi bahaya kuning dari Jepang. Sikap tersebut dipertegas oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda yaitu Jhr. Mr. A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer dengan mengemukakan perang melawan Jepang. Hindia Belanda termasuk di dalam front ABCD ( Amerika Serikat, Britania, Cina, Dutch/Belanda ) dengan Jenderal Wavel (Inggris) sebagai Panglima tertinggi yang berkedudukan di Bandung.
            Begitu kuatnya serangan musuh sehingga Hindia Belanda yang merupakan benteng kebanggaan Inggris di Asia Tenggara jatuh ke tangan Jepang. Peperangan yang dilakukan oleh Jepang di Asia Tenggara dan di Lautan Pasifik diberi nama Perang Asia Timur Raya. Namun, perang itu sudah mencerminkan cita-cita militerisme Jepang di dalam usahanya untuk menjajah suatu wilayah yang luas.
            Dalam tempo sebulan, Jepang telah dapat menguasai Asia Tenggara seperti Indo Cina, Muangthai, Birma (Myanmar), Malaysia, Philipina, dan Indonesia. Jatuhnya Singapura pada tanggal 15 Pebruari 1941 ke tangan Jepang, yaitu dengan ditenggelamkannya kapal induk Inggris yang bernama Prince of W- dan Refulse sangat menggoncangkan pertahanan Sekutu di Asia. Begitu pula satu per satu komandan Sekutu meninggalkan Indonesia sehingga gerak Belanda di Indonesia sebagai kekuasaan Belanda jatuh ke tangan Jepang. Namun, sisa-sisa pasukan Sekutu di bawah pimpinan Karel Doorman (Belanda) sempat mengadakan perlawanan dalam pertempuran di Laut Jawa.
            Pendudukan Jepang terhadap Indonesia, lambat-laun menimbulkan reaksi penentangan dari bangsa Indonesia. Dengan berdirinya berbagai gerakan yang menentang Jepang, walaupun gerakan tersebut semula bentukan Jepang namun kemudian justru berubah menentang Jepang dan menghendaki kemerdekaan. Seperti gerakan Putera, Peta, BPUPKI, serta gerakan dari berbagai golongan lainnya.

C.  Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia
            Selain itu dampak pendudukan Jepang terhadap Indonesia sangatlah besar dalam berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia, antara lain :
Ø  Aspek Kehidupan Politik
Sejak masuknya kekuasaan Jepang di indonesia organisasi-organisasi politik tidak dapat berkembanglagi. Bahkan pemerintah pendudukan Jepang menghapuskan segala bentuk kegiatan organisasi-organisasi baik yang bersifat politik maupun bersifat sosial, ekonomi, dan Agama. Organisasi-organisasi yang berkembang pada masa itu dihapuskan dan diganti dengan organisasi buatan Jepang walaupun masih ada beberapa organisasi politik yang harus berjuang menentang kekuasaan Jepang.
Ø  Aspek Kehidupan Ekonomi
Pendudukan bangsa Jepang atas wilayah Indonesia sebagai negara Imperalis, tidak jauh berbeda dengan negara-negara imperalisme lainnya. Kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia berlatar belakang masalah ekonomi, yaitu mencari daerah-daerah sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya. Sehingga aktivitas perekonomian bangsa Indonesia pada jaman Jepang sepenuhnya dipegang oleh pemerintah pendudukan Jepang.
Ø  Aspek Kehidupan Pendidikan
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, kehidupan pendidikan berkembang pesat dibandingkan dengan masa pendudukan Hindia Belanda. Pemerintah pendudukan Jepang memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada sekolah-sekolah yang dibangun oleh pemerintah. Disamping itu, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa perantara pada sekolah-sekolah serta penggunaan nama-nama dibahasaindonesiakan. Namun tujuan Jepang mengembangkan pendidikan yang luas pada bangsa Indonesia adalah untuk menarik simpati dan mendapat bantuan dari rakyat Indonesia dalam menghadapi lawan-lawannya dalam perang Pasifik.
Ø    Aspek Kehidupan Kebudayaan
Jepang sebagai negara fasis selalu berusaha untuk dapat menanamkan kebudayaannya. Salah satu cara Jepang adalah kebiasaan menghormat kearah matahari terbit. Hal ini berarti bahwa cara menghormat seperti itu merupakan salah satu tradisi Jepang untuk menghormati kaisarnya yang dianggap keturunan Dewa Matahari.
Ø  Mobilitas Sosial
Selama masa pendudukan Jepang kehidupan sosial masyarakat sangat memprihatinkan. Penderitaan rakyat semakin bertambah, karena segala kegiatan rakyat dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-musuhnya. Terlebih lagi rakyat dijadikan Romusha (kerja paksa). Sehingga banyak jatuh korban akibat kelaparan dan penyakit.
Ø  Birokrasi
Kekuasaan Jepang atas wilayah Indonesia dipegang oleh kalangan militer (seperti telah disebutkan diatas) yaitu dari angkatan darat (Rikugun)dan angkatan laut (Kaigun). Daerah Jawa dan Madura dengan pusat Bata- berada dibawah kekuasaan Rikugun. Sumatera dan Semenanjung Tan- Melayu dengan pusat Singapura juga di bawah kekuasaan Rikugun dan Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Irian di bawah kekuasaan Kaigun. Ketiga penguasa dari kalangan militer ini berada di bawah kekuasaan pemerintah Panglima tertinggi balatentara Jepang yang berkedudukan di Saigon (Vietnam).
Ø  Militer
Kekuasaan Jepang di Indonesia memiliki arti yang sangat penting, khusus dalam bidang militer. Pendidikan dalam bidang militer yang diberikan Jepang kepada para pemuda bangsa Indonesia yang tergabung dalam organisasi PETA, sebenarnya semula bertujuan untuk membentuk pasukan-pasukan cadangan yang dapat membantu Jepang dalam menghadapi musuhnya dalam perang Asia Timur Raya atau perang Pasifik. Namun pada kenyataannya para pemuda yang tergabung dalam organisasi PETA inilah menjadi inti penggerak perjuangan rakyat Indonesia mencapai kemerdekaannya.


D.  Akhir Penjajahan Jepang
Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus pada sekutu, dengan demikian menghadapkan para pemimpin Indonesia pada suatu masalah yang berat, karena pihak sekutu tidak menaklukan kembali Indonesia, maka tejadilah suatu kekosongan politik. Rencana kemerdekaan Indonesia yang dispinsori Jepang nampak terhenti. Soekarno, Hatta dan generasi tua ragu-ragu tentang apa tang harus dlakukan dan takut memancing konflik dengan pihak Jepang.  Sedangkan generasi muda menginginkan suatu pernyataan  kemerdekaan secara dramatis di luar kerangka yang disusun oleh pihak Jepang.
Hingga terjadilah peristiwa Rengasdengklok, pada tanggal 16 Agustus 1945, yang merupakan usaha pemaksaan terhadap Soekarno-Hatta supaya segara menyatakan kemerdekaan di luar rencana pihak Jepang. Kemudian pernyataan kemerdekaan dirancang di rumah Tadashi Maeda sepanjang malam. Hingga pada pagi harinya tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan leh Soerkarno, yang merupakan suatu pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia.





1 komentar:

cukup dengan saran saya akan sangat terkesan, :)