Novel ini mengisahkan perjalanan
kehidupan Alif dalam mewujudkan cita-citanya. Novel ini menjadi menarik karena
berbagai plot cerita yang disusun begitu rapi, walaupun alur waktu tidak
berurutan, namun pembaca tetap dapat memahami alur cerita secara keseluruhan.
Sehingga novel ini tidaklah sulit
untuk dinikmati pembaca, yang terkadang sulit untuk memahami bahkan barus
membaca lebih dari 1 kali untuk menyusun urutan plot yang terjadi.
Tokoh utama pada novel ini adalah
Alif, seorang yang berhasil meraih mimpinya walaupun tidak dengan jalan yang
diinginkannya, namun dengan jalan yang dikehendaki Allah. Alur yang diambil
oleh penulis, Ahmad Fuadi adalah alur mundur, menceritakan kisah balik Alif di
masa silam.
Seperti apa jalan kisah kehidupan
Alif, mari kita masuk ke alur novelnya.
Novel diawali dengan Alif yang
berjalan mendekati jendela kantornya, disana dia menatap jauh keluar gedung
kantornya.
Kantor Alif berada disalah satu
lantai di Gedung yang berada di pusat kota washington dc.
Mata Alif menerawang jauh melihat
suasana luar, udara yang dingin tetap saja menjangkit walau Alif berada dalam
ruangan.
Sampai saat ini Alif masih belum
terbiasa dengan musim yang jauh berbeda dengan kampung halamannya di Manunjau,
kecamatan kecil yang berada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Walau demikian Alif tetap
bersyukur dapat menikmati suasana salju yang tentram, ajaib dan aneh ini.
Yaa, walaupun badannya
gatal-gatal sih, Kalo ditempat mimin biasa disebut biduran, ketika kita gatal
karena suhu udara yang dingin.
Alif menikmati hari terakhirnya
masuk kantor karena esok hari ia akan berangkat ke Eropa, tepatnya ke London
Ibu Kota Inggris untuk meliput dan juga untuk urusan pribadinya.
Novel beralih di hari selanjutnya,
Alif berkemas dan mempersiapkan segala barang yang akan dibawanya, ketika
persiapan Alif selesai, ada bunyi messenger yang segera Alif buka.
Mungkin banyak dari temen-temen
yang asing yah dengan kata messenger, messenger itu aplikasi chat di pc maupun
laptop yang populer di tahun itu.
Inget ya, latar waktu di bagian
ini adalah di tahun 2000-an.
Ternyata pesan yang masuk adalah
pesan dari sahabat Alif sejak di Pondok Pesantren Madani dulu. pesan dari
Batutah, atau Atang yang berasl dari Bandung, yang merupakan salah satu dari 5
menara, begitu juga alif yang merupakan salah satu menara.
Dari perbincangan itu, diketahui
bahwa Atang saat ini tinggal di Kairo dan Atang mengetahui jika Alif akan ke
London, karena Atang juga akan menghadiri acara yang juga diikuti Alif sebagai
perwakilan dari Al Azhar.
Dalam perbincangan itu Alif dan
Atang mengingat kembali masa-masa dimana mereka sama-sama berjuang di Pondok
Pesantren Madani.
Hingga Alif kembali membayangkan
masa-masa itu dan alur pun beralih ke masa lalu.
Itu dulu ya untuk bagian 1, lanjut besok untuk bagian 2 nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
cukup dengan saran saya akan sangat terkesan, :)